9.25, 9.26, & 9.27

 



 1. Pendahuluan[kembali]

Dalam dunia elektronika digital, kemampuan untuk mengelola dan mengarahkan aliran informasi secara efisien adalah kunci utama. Bayangkan sebuah persimpangan jalan raya yang sibuk, di mana berbagai kendaraan datang dari arah yang berbeda dan harus dialihkan ke tujuan yang spesifik. Mirip dengan itu, dalam sistem digital, data dari berbagai sumber sering kali perlu diproses atau dikirimkan melalui jalur tunggal pada waktu yang berbeda. Di sinilah peran multiplexer menjadi sangat vital.

Multiplexer, yang sering disingkat MUX, adalah salah satu komponen dasar dan paling serbaguna dalam desain sirkuit digital. Pada intinya, multiplexer berfungsi sebagai sebuah saklar elektronik multigang, yang memungkinkan kita memilih salah satu dari beberapa sinyal input dan meneruskannya ke satu jalur output. Pemilihan ini dikendalikan secara digital melalui sinyal-sinyal seleksi.

Meskipun konsepnya sederhana, aplikasi multiplexer sangat luas dan beragam, menjadikannya fondasi bagi banyak sistem modern. Dari perutean data yang kompleks, konversi data dari format paralel ke serial untuk transmisi yang efisien, hingga pengurutan operasi dalam unit kontrol, multiplexer adalah tulang punggung yang memastikan data mengalir dengan lancar dan operasi berjalan sesuai urutan. Dalam materi ini, kita akan menyelami lebih jauh bagaimana multiplexer bekerja dan mengeksplorasi beberapa aplikasi paling penting yang mendemonstrasikan kekuatan dan fleksibilitas perangkat yang tak ternilai ini.

 2. Tujuan[kembali]

  • Memahami Konsep Dasar Multiplexer: Mengerti definisi dan prinsip kerja multiplexer sebagai perangkat pemilih data digital.
  • Mengidentifikasi Aplikasi Utama Multiplexer: Mengenali dan menjelaskan peran multiplexer dalam perutean data (data routing), konversi paralel ke serial (parallel-to-serial conversion), dan pengurutan operasi (operation sequencing).
  • Menganalisis Cara Kerja Multiplexer dalam Berbagai Konteks: Memahami bagaimana sinyal seleksi mengontrol pemilihan input dan bagaimana hal tersebut diimplementasikan dalam aplikasi nyata.
  • Menyadari Pentingnya Multiplexer dalam Sistem Digital: Menghargai kontribusi multiplexer dalam efisiensi, fleksibilitas, dan pengurangan kompleksitas dalam desain sirkuit dan sistem digital modern.

 3. Alat dan Bahan[kembali]

  A.    Alat & Bahan

1.      Logic Probe

Probe logika adalah probe uji genggam berbiaya rendah yang digunakan untuk menganalisis dan memecahkan masalah keadaan logis ( boolean 0 atau 1) 


2.      Logic State

Berfungsi untuk memberikan keterangan logika 1 atau 0


3.      IC 74LS93

IC 74LS93 adalah penghitung asinkron (asynchronous counter) 4-bit. Ini berarti ia dapat menghitung dari 0 (0000 biner) hingga 15 (1111 biner) dalam format biner. Pencacah ini dibangun dari empat buah JK flip-flop internal.


4.      IC 74HC151

IC 74HC151 adalah sebuah multiplexer (pemilih data) 8-ke-1 yang sangat umum digunakan dari keluarga logika CMOS berkecepatan tinggi (High-speed CMOS, HC). Ini berarti ia dapat memilih salah satu dari delapan sinyal input digital dan meneruskannya ke satu output tunggal.



5.      Resistor

Resistor merupakan komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.



6.      Ground

Ground merupakan titik yang dianggap sebagai titik kembalinya arus searah  atau titik kembalinya sinyal bolak balik.



 4. Dasar Teori[kembali]

I. Aplikasi Multiplexer

Multiplexer memainkan peran krusial dalam banyak aspek desain sistem digital karena kemampuannya untuk mengelola dan mengarahkan aliran data secara efisien. Berikut adalah beberapa aplikasi utamanya:

A. Data Routing (Perutean Data)

Salah satu aplikasi paling mendasar dan umum dari multiplexer adalah perutean atau pengalihan data. Dalam banyak sistem, data dari berbagai sumber perlu diarahkan ke tujuan yang berbeda pada waktu yang berbeda. Multiplexer menyediakan cara yang fleksibel dan terkontrol untuk melakukan ini.



Bagaimana cara kerjanya:

  • Beberapa sumber data (input) dihubungkan ke input data multiplexer.
  • Sinyal seleksi mengontrol input mana yang akan diteruskan ke output.
  • Dengan mengubah sinyal seleksi, data dari sumber yang berbeda dapat dialihkan ke jalur output yang sama.

Contoh Aplikasi:

  1. Sistem Komunikasi: Dalam sistem komunikasi, multiplexer digunakan untuk menggabungkan beberapa saluran data (misalnya, suara, video, data internet) ke dalam satu jalur transmisi. Di ujung penerima, demultiplexer digunakan untuk memisahkan kembali saluran-saluran tersebut.
  2. Pemrosesan Data Komputer: Multiplexer dapat digunakan untuk memilih data dari berbagai register atau memori dan mengirimkannya ke unit aritmatika-logika (ALU) atau bagian lain dari prosesor untuk diproses.
  3. Tampilan Multipel: Dalam sistem yang memiliki beberapa sumber data untuk ditampilkan pada satu layar (misalnya, data sensor dari berbagai lokasi), multiplexer dapat digunakan untuk secara bergantian menampilkan data dari setiap sumber.

Keuntungan:

  • Mengurangi jumlah kabel yang diperlukan untuk mentransfer data.
  • Meningkatkan fleksibilitas dalam mengelola aliran data.
  • Memungkinkan berbagi sumber daya (misalnya, jalur data, prosesor) di antara beberapa perangkat.

B. Parallel-to-Serial Conversion (Konversi Paralel ke Serial)

Konversi data dari format paralel (beberapa bit data ditransmisikan secara bersamaan pada jalur yang berbeda) ke format serial (bit-bit data ditransmisikan satu per satu pada satu jalur) adalah aplikasi penting lainnya dari multiplexer. Ini sangat berguna dalam komunikasi jarak jauh di mana mengirim banyak jalur secara paralel tidak praktis atau mahal.


Bagaimana cara kerjanya:

  • Data paralel (misalnya, 8 bit) dihubungkan ke input multiplexer. Setiap input multiplexer mewakili satu bit dari kata data paralel.
  • Sinyal seleksi diatur untuk berhitung dari 0 hingga N-1 (di mana N adalah jumlah bit data).
  • Pada setiap langkah hitungan, multiplexer memilih satu bit dari data paralel dan meneruskannya ke output tunggal.
  • Dengan demikian, seluruh kata data paralel dikirimkan secara berurutan, bit demi bit, melalui satu jalur.

Contoh Aplikasi:

  1. Komunikasi Serial: UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter) dan perangkat komunikasi serial lainnya banyak menggunakan multiplexer untuk mengkonversi data paralel dari CPU atau memori menjadi aliran bit serial yang dapat dikirim melalui kabel serial (misalnya, RS-232, USB).
  2. Jaringan Komputer: Dalam jaringan, data sering dikirimkan secara serial melalui kabel Ethernet atau serat optik untuk efisiensi. Multiplexer digunakan pada sisi pengirim untuk mengkonversi data paralel dari komputer ke format serial.
  3. Memori dan Penyimpanan Data: Saat membaca data dari memori yang menyimpan data secara paralel, multiplexer dapat digunakan untuk mengkonversi data tersebut menjadi aliran serial untuk transmisi atau pemrosesan lebih lanjut.

Keuntungan:

  • Mengurangi kompleksitas perkabelan dan konektor.
  • Memungkinkan transmisi data melalui media tunggal (misalnya, kawat tunggal, serat optik).
  • Sangat efisien untuk komunikasi jarak jauh.

C. Operation Sequencing (Pengurutan Operasi)

Multiplexer juga dapat digunakan untuk mengontrol urutan operasi atau untuk memilih fungsi yang akan dilakukan oleh suatu sistem. Dalam konteks ini, input multiplexer bukan lagi data, melainkan sinyal kontrol atau perintah yang memilih operasi tertentu.




Bagaimana cara kerjanya:

  • Setiap input multiplexer dihubungkan ke sinyal yang memicu operasi atau fungsi yang berbeda.
  • Sinyal seleksi bertindak sebagai pemilih operasi. Ketika sinyal seleksi berada pada kombinasi tertentu, operasi yang sesuai akan diaktifkan melalui output multiplexer.
  • Output multiplexer kemudian dapat digunakan untuk mengaktifkan sirkuit atau perangkat yang menjalankan operasi yang dipilih.

Contoh Aplikasi:

  1. Unit Kontrol dalam CPU: Dalam unit kontrol prosesor, multiplexer dapat digunakan untuk memilih operasi selanjutnya yang akan dilakukan oleh ALU (misalnya, penambahan, pengurangan, pergeseran). Sinyal seleksi berasal dari instruksi yang sedang dieksekusi.
  2. Sistem Otomasi: Dalam sistem otomasi, multiplexer dapat digunakan untuk memilih antara mode operasi yang berbeda (misalnya, manual, otomatis, semi-otomatis). Sinyal seleksi dapat berasal dari saklar fisik atau antarmuka kontrol.
  3. Pengujian Sirkuit: Selama pengujian sirkuit terpadu (IC), multiplexer dapat digunakan untuk memilih berbagai titik uji dalam IC dan mengarahkan sinyal dari titik tersebut ke peralatan pengujian eksternal.

Keuntungan:

  • Memungkinkan implementasi logika kontrol yang kompleks dengan perangkat keras yang relatif sederhana.
  • Memberikan fleksibilitas dalam mengubah urutan atau jenis operasi yang dilakukan oleh sistem.
  • Mempermudah penambahan atau modifikasi fungsi sistem tanpa perlu merancang ulang seluruh sirkuit.

 

Kesimpulan

Multiplexer adalah komponen fundamental dalam dunia elektronika digital. Dari perutean data yang efisien hingga konversi format data dan pengurutan operasi, kemampuannya untuk memilih dan mengarahkan sinyal menjadikannya alat yang sangat berharga dalam berbagai aplikasi. Memahami cara kerja dan aplikasi multiplexer adalah kunci untuk merancang sistem digital yang efektif, ringkas, dan hemat biaya.

 5. Percobaan[kembali]

    a) Prosedur[kembali]

  • Untuk membuat rangkaian ini, pertama, buka aplikasi proteus 8 profesional
  • Kemudian siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
  • Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
  • Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
  • Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh 
  • Lalu coba jalankan rangkaiannya, jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja

    b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]

FIG 9.25

Prinsip Kerja :

1.     Pengaturan Input Paralel: Pertama, atur 8 bit data yang ingin Anda konversi secara paralel dengan mengubah logic state X0 hingga X7. Misalnya, kita  bisa mengatur X7X6X5X4X3X2X1X0 = 10101100.

2.     Clock Memicu Pencacah: Sinyal clock secara terus-menerus memicu input CLK (CP1) dari IC 74LS93.

3.     Pencacah Menghasilkan Sinyal Seleksi: Setiap kali ada pulsa clock, pencacah 74LS93 akan bertambah satu. Output Q0, Q1, Q2 dari pencacah ini membentuk kombinasi biner 3-bit (000, 001, 010, ..., 111) secara berurutan.

4.     Multiplexer Memilih Bit Data:

·       Ketika Q2Q1Q0 = 000, 74HC151 memilih input I0 (yang terhubung ke X0) dan meneruskannya ke output Y.

·       Ketika Q2Q1Q0 = 001, 74HC151 memilih input I1 (yang terhubung ke X1) dan meneruskannya ke output Y.

·       ...dan seterusnya...

·       Ketika Q2Q1Q0 = 111, 74HC151 memilih input I7 (yang terhubung ke X7) dan meneruskannya ke output Y.

5.     Output Data Serial: Output Y dari 74HC151 (yang diindikasikan oleh LOGICPROBE Z) akan menampilkan bit-bit data paralel (X0 hingga X7) secara berurutan, satu per satu, seiring dengan perubahan sinyal seleksi dari pencacah. Ini menghasilkan aliran data serial.


FIG 9.27

Prinsip Kerja :

1.     Pengaturan Input: Pengguna (atau sumber sinyal eksternal) mengatur kombinasi nilai logika (0 atau 1) pada variabel input A, B, dan C.

2.     Pembuatan Kode Seleksi: Kombinasi A, B, C ini langsung membentuk kode biner 3-bit pada pin seleksi S2S1S0 dari 74HC151.

·       Contoh: Jika A=1, B=0, C=1, maka S2S1S0 akan menjadi 101.

3.     Pemilihan Input Data: Berdasarkan kode biner pada S2S1S0, multiplexer 74HC151 memilih salah satu dari delapan input datanya (I0 sampai I7).

·       Mengikuti contoh di atas, S2S1S0 = 101 akan memilih input data I5.

4.     Penerusan Nilai Logika: Nilai logika yang telah diatur sebelumnya pada input data yang dipilih (dalam contoh ini, I5) akan disalurkan langsung ke output Z dari multiplexer.

·       Jika I5 terhubung ke VCC (Logika 1), maka Z akan menjadi 1.

·       Jika I5 terhubung ke GND (Logika 0), maka Z akan menjadi 0.

5.     Output Tampil: LOGICPROBE Z akan menampilkan nilai logika yang dihasilkan oleh multiplexer, yang merupakan output dari fungsi Boolean yang telah diprogram.

6.     Iterasi: Proses ini berulang setiap kali ada perubahan pada nilai input A, B, atau C, dan output Z akan selalu merepresentasikan hasil fungsi logika sesuai dengan tabel kebenaran yang telah di-"program" ke input-input I0-I7 dari multiplexer.


    c) Video Simulasi [kembali]


 6. Download File[kembali]

    Rangkaian 9.25  [unduh]
    Rangkaian 9.27  [unduh]
    Video Rangkaian 9.25 [unduh]
    Video Rangkaian 9.27 [unduh]
    Datasheet IC 74HC151 [unduh]
    Datasheet IC 74LS93 [unduh]
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH ELEKTRONIKA      Oleh : Husni Mubarok (2310952012) Dosen Pengampu : Dr. Darwison, M.T. DEPARTEMEN TEKNIK ELEKT...